Refleksi Kepemimpinan Raja Uzia dengan Visi, Relasi dan Karakter Kendali Diri
(1) Sekolah Tinggi Teologi Baptis Indonesia, Semarang
(2) Sekolah Tinggi Teologi Baptis Indonesia, Semarang
(*) Corresponding Author
Abstract
The Bible is the perfect guide for believers, including in matters of leadership. We can see how to become a successful leader in the story of King Uzziah. The story of Uzziah teaches us how important a good leader is. During his leadership, the kingdom of Judah that he led experienced much progress. Judah became a kingdom that had a respected military force with a large number of soldiers and advanced war equipment at that time, as well as abundant food security and real development. When a leader has a good vision, it will make the people he leads better, whatever organization or institution he leads will continue to develop and progress. When a leader has good character, he will maintain the achievements he has achieved or whatever he has built. Like wise in terms of relationships, good relationships with the right people will lead us to achieve the success we want. Uzziah's expertise in leading the kingdom of Judah can certainly be a role model for modern leadership where we are today. The method used in this writing is qualitative with a descriptive approach where data collection is carried out using literacy studies. The purpose of this writing is to provide an overview of the leadership potential of children who must be developed well so that they are useful for the people they lead.
Alkitab merupakan penuntun sempurna bagi orang percaya, termasuk dalam hal kepemimpinan. Bagaimana menjadi pemimpin yang berhasil salah satunya bisa kita lihat didalam kisah Raja Uzia. Kisah Uzia mengajarkan kepada kita berapa pentingnya pemimpin yang baik. Selama masa kepemimpinannya ada banyak kemajuan yang dialami oleh kerajaan Yehuda yang dipimpinya. Yehuda menjadi kerajaan memiliki kekuatan militer yang disegani dengan jumlah terntara yang besar dan perlatan perang yang maju pada waktu itu, selain itu juga ketahanan pangan yang melimpah dan pembangunan yang nyata. Ketika pemimpin memiliki visi yang baik akan membawa orang yang dipimpinnya semakin baik, apapun organisasi atau lembaga yang dipimpinnya akan terus berkembang dan maju. Ketika pemimpin memiliki karakter yang baik maka itu akan mempertahankan pencapaian yang sudah diraihnya atau apapun yang sudah dibangun. Demikian juga dalam hal hubungan, hubungan yang baik dengan orang-orang yang benar akan membawa kepada kita mencapai keberhasilan yang kita inginkan. Kepiawaian Uzia dalam memimpin kerajaan Yehuda tentu saja bisa menjadi panutan bagi kepemimpinan modern dimana kita ada sekarang. Metode yang digunakan dalam penulisan ini adalah kulitatif dengan pendekatan deskriptif dimana pengumpulan data dilakukan dengan studi literasi. Tujuan penulisan ini adalah untuk memberi gambaran tentang potensi anak kepemimpinan yang harus dikembangakan dengan baik supaya bermanfaat bagi umat yang dipimpinnya.
Keywords
Full Text:
PDFReferences
Christimoty, D. N. (2019). Teologi Ibadah dan Kualitas Penyelenggaraaan Ibadah: Sebuah Pengantar. PASCA: Jurnal Teologi Dan Pendidikan Agama Kristen, 15(1), 1–7. https://doi.org/10.46494/psc.v15i1.62
Ebta Setiawan. (n.d.). KBBI “Biografy.”
Fitriani Zai. (2018). Pengaruh Doa Pagi terhadap Perubahan Perilaku Mahasiswa di Asrama Sekolah Tinggi Teologi Ekumene Jakarta. Edudikara: Jurnal Pendidikan Dan Pembelajaran Vol., 8(3), 106–113.
https://id.wikipedia.org/wiki/Uzia#cite_note-Snoek-1. (2022). 13 November.
Leslie McFall. (1991). A Translation Guide to the Chronological Data in Kings and Chronicles. Bibliotheca Sacra, 148(589), 1–42.
Maharani, R. (2021). Mengenal dan Belajar Dari Raja-Raja Israel dan Yehuda.
Manuputty, C. Z. D., Hendrikus Dorebia, & Talizaro Tafonao. (2024). Mentorship Gereja dalam Membentuk Karakter Remaja yang Religius di Era Digitalisasi. Jurnal Ilmiah Multidisiplin, 1(1), 74–86. https://doi.org/10.62282/juilmu.v1i1.74-86
Mawa, W. O. (2020). Strategi Optimalisasi Kinerja Kepemimpinan Gereja Lokal. Integritas: Jurnal Teologi, 2(1), 77–94. https://doi.org/10.47628/ijt.v2i1.25
Mestika Zed. (2004). Metode Penelitian Kepustakaan.
Nainggolan, P. (2019). PERAN GEREJA DALAM MASYARAKAT DAN NEGARA PANCASILASuatu Kajian Teologis-Praktis Tentang Upaya Gereja (Orang Kristen) untuk Memelihara Pancasila Sebagai Dasar Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Jurnal Teologi Anugerah Vol. VIII No.1Desember 2019, VIII(1), 56–63.
Tampubolon, C., Sihombing, E. M., & Sihombing, H. (2024). Kepemimpinan Yang Menegakkan Keadilan Dan Kebenaran Pada Konteks Masa Kini (2 Samuel 8:15-18). 2(1), 147–153.
Wikipedia. (2023). Kitab-kitab sejarah di Alkitab. 14 Februari.
Wilianus Illu. (n.d.). Ini Aku Tuhan.
DOI: https://doi.org/10.47530/jto.v1i2.242
Refbacks
- There are currently no refbacks.
Copyright (c) 2024 Medi Yakub Prabowo, Mariani Harmadi

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.
Published by: Biro Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (BPPM) Sekolah Tinggi Agama Kristen Terpadu Pesat Salatiga
Institution Website: http://stak-pesat.ac.id/
Address: RT09/RW01, Desa Lopait, Kecamatan Tuntang, Kabupaten Semarang - Jawa Tengah
e-jurnal Website: https://stak-pesat.ac.id/e-journal/index.php/Tikkun-Olam/index
Email Contact: olamtikkun0@gmail.com
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License (CC BY-SA 4.0).